Berbuat baik adalah perbuatan yang
terpuji. Dengan berbuat baik, kita telah mengorbankan semua yang ada di diri
kita baik berupa tenaga, pikiran, harta, perasaan, waktu, dan lain-lain. Dalam
menjalani kehidupan sehari-hari, pasti kita mendapatkan bantuan dari orang
lain. Kebaikan itu bentuknya bermacam-macam, ada yang mendapat kebaikan kecil
sampai mendapatkan kebaikan yang besar. Dalam Islam dan juga dalam norma
sosial, membalas kebaikan orang lain adalah sikap terpuji yang menunjukkan rasa
syukur, penghargaan, dan akhlak mulia.
Membalas kebaikan bukan semata-mata
soal membayar "utang budi," melainkan bentuk pengakuan atas jasa yang
telah diberikan. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang diperlakukan baik,
hendaknya ia membalasnya. Jika tidak mampu, maka doakanlah kebaikan untuk orang
tersebut.” (HR. Abu Daud)
Hadis ini menunjukkan bahwa membalas
kebaikan bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui perbuatan, ucapan
terima kasih, maupun doa. Yang penting adalah adanya kesadaran untuk tidak
mengabaikan jasa dan kebaikan yang telah kita terima.
Ada banyak cara sederhana dan bermakna
untuk membalas kebaikan orang lain, di antaranya:
Ucapan terima kasih
yang tulus bisa memberikan kebahagiaan kepada pemberi kebaikan, menunjukkan
bahwa perbuatan mereka dihargai.
Ketika kesempatan
datang, berusahalah untuk membantu mereka sebagaimana dulu mereka membantu
kita.
Mendoakan orang yang
berbuat baik kepada kita adalah balasan yang sangat dianjurkan, terutama jika
kita belum mampu membalas dalam bentuk tindakan nyata.
Terkadang, kita bisa membalas kebaikan
dengan meneruskannya kepada orang lain. Dengan begitu, kebaikan yang kita
terima menjadi rantai amal yang terus mengalir.
Dalam Islam, dianjurkan untuk membalas
kebaikan dengan yang lebih baik. Allah SWT berfirman:
وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ
مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا ٨٦
"Dan apabila kamu dihormati dengan
suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik
darinya, atau balaslah (dengan yang serupa)." (QS. An-Nisa: 86)
Ayat ini mengajarkan prinsip penting
bahwa kita seharusnya tidak hanya membalas sekadar setara, tetapi sebisa
mungkin berusaha memberikan balasan yang lebih baik. Ini menjadi cerminan
akhlak mulia seorang Muslim yang senantiasa ingin memberi lebih daripada yang
ia terima.
Kesimpulan
Membalas kebaikan orang lain bukan
hanya kewajiban moral, melainkan juga bagian dari ibadah dan bentuk syukur kita
kepada Allah. Dengan membiasakan diri untuk membalas kebaikan, kita turut
menjaga harmoni sosial, memperkuat hubungan antar manusia, dan membangun
kehidupan yang lebih penuh cinta kasih. Mari kita terus menumbuhkan budaya
saling menghargai dan membalas kebaikan, sekecil apa pun itu.