Artikel
Membalas Kebaikan Orang Lain
LAZGIS Peduli
13 Mei 2025
Membalas Kebaikan Orang Lain

Berbuat baik adalah perbuatan yang terpuji. Dengan berbuat baik, kita telah mengorbankan semua yang ada di diri kita baik berupa tenaga, pikiran, harta, perasaan, waktu, dan lain-lain. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, pasti kita mendapatkan bantuan dari orang lain. Kebaikan itu bentuknya bermacam-macam, ada yang mendapat kebaikan kecil sampai mendapatkan kebaikan yang besar. Dalam Islam dan juga dalam norma sosial, membalas kebaikan orang lain adalah sikap terpuji yang menunjukkan rasa syukur, penghargaan, dan akhlak mulia.

Pentingnya Membalas Kebaikan

Membalas kebaikan bukan semata-mata soal membayar "utang budi," melainkan bentuk pengakuan atas jasa yang telah diberikan. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang diperlakukan baik, hendaknya ia membalasnya. Jika tidak mampu, maka doakanlah kebaikan untuk orang tersebut.” (HR. Abu Daud)

Hadis ini menunjukkan bahwa membalas kebaikan bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui perbuatan, ucapan terima kasih, maupun doa. Yang penting adalah adanya kesadaran untuk tidak mengabaikan jasa dan kebaikan yang telah kita terima.

Bentuk Membalas Kebaikan

Ada banyak cara sederhana dan bermakna untuk membalas kebaikan orang lain, di antaranya:

  1. Mengucapkan Terima Kasih

Ucapan terima kasih yang tulus bisa memberikan kebahagiaan kepada pemberi kebaikan, menunjukkan bahwa perbuatan mereka dihargai.

  1. Membantu Ketika Mereka Membutuhkan

Ketika kesempatan datang, berusahalah untuk membantu mereka sebagaimana dulu mereka membantu kita.

  1. Mendoakan Kebaikan

Mendoakan orang yang berbuat baik kepada kita adalah balasan yang sangat dianjurkan, terutama jika kita belum mampu membalas dalam bentuk tindakan nyata.

  1. Menyebarkan Kebaikan

Terkadang, kita bisa membalas kebaikan dengan meneruskannya kepada orang lain. Dengan begitu, kebaikan yang kita terima menjadi rantai amal yang terus mengalir.

Membalas dengan Kebaikan yang Lebih Baik

Dalam Islam, dianjurkan untuk membalas kebaikan dengan yang lebih baik. Allah SWT berfirman:

وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا ۝٨٦

"Dan apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik darinya, atau balaslah (dengan yang serupa)." (QS. An-Nisa: 86)

Ayat ini mengajarkan prinsip penting bahwa kita seharusnya tidak hanya membalas sekadar setara, tetapi sebisa mungkin berusaha memberikan balasan yang lebih baik. Ini menjadi cerminan akhlak mulia seorang Muslim yang senantiasa ingin memberi lebih daripada yang ia terima.

Kesimpulan

Membalas kebaikan orang lain bukan hanya kewajiban moral, melainkan juga bagian dari ibadah dan bentuk syukur kita kepada Allah. Dengan membiasakan diri untuk membalas kebaikan, kita turut menjaga harmoni sosial, memperkuat hubungan antar manusia, dan membangun kehidupan yang lebih penuh cinta kasih. Mari kita terus menumbuhkan budaya saling menghargai dan membalas kebaikan, sekecil apa pun itu.

Bagikan artikel ini