Setiap kali Iduladha tiba, pasti banyak dari
kita yang mulai bertanya-tanya soal ibadah kurban. Salah satu pertanyaan yang
sering muncul, terutama di kalangan anak muda dan keluarga muda, adalah: "Kalau
saya ingin berkurban tapi diniatkan untuk orang lain, boleh nggak, ya?"
Atau, "Saya ingin kurban supaya rezeki lancar dan hidup berkah, bisa
nggak kurbannya diniatkan untuk itu?"
Nah, yuk kita bahas satu per satu
1. Kurban untuk Orang Lain,
Apakah Diperbolehkan?
Jawabannya: Boleh, dengan beberapa
catatan.
Dalam Islam, seseorang boleh berkurban atas
nama orang lain dengan syarat ada izin dari orang tersebut. Misalnya,
kamu ingin berkurban atas nama orang tua yang masih hidup, maka kamu perlu izin
atau restu dari mereka. Tapi, kalau orang tuamu sudah wafat, kamu tetap bisa
berkurban untuk mereka sebagai bentuk sedekah atas nama mereka. Ini termasuk
bentuk amal jariyah yang insyaAllah pahalanya mengalir terus.
Dalilnya? Ada hadits dari sahabat Anas bin
Malik radhiyallahu 'anhu:
"Rasulullah SAW berkurban
dengan dua ekor kambing kibas yang bertanduk, beliau menyembelih salah satunya
untuk dirinya dan yang satu lagi untuk umatnya yang belum berkurban."
(HR. Abu Dawud, no. 2810. Dihasankan oleh Syaikh al-Albani)
Artinya, Rasulullah sendiri pernah berkurban
atas nama umatnya. Ini jadi dasar bolehnya berkurban untuk orang lain, termasuk
keluarga atau bahkan orang yang telah meninggal dunia.
2. Berkurban dengan Niat atau
Harapan Tertentu, Apakah Sah?
Ini juga sering jadi pertanyaan: "Kalau
saya berkurban supaya hidup lebih tenang, pekerjaan lancar, atau biar doanya
cepat dikabulkan, boleh nggak?"
Jawabannya: Boleh, selama niat utamanya
tetap karena Allah.
Jadi, sah-sah saja kamu punya harapan atau doa tertentu saat berkurban, asal
bukan itu tujuan utamanya. Niat ibadah kurban tetap harus karena ingin
mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah), bukan semata-mata karena
ingin sesuatu.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Daging-daging unta dan darahnya
itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari
kamulah yang dapat mencapainya.”
(QS. Al-Hajj: 37)
Intinya, yang Allah nilai dari ibadah kurban
adalah ketakwaan kita. Jadi, kalau kamu sambil berharap dikasih rezeki, jodoh,
atau ketenangan, itu bukan masalah. Tapi jangan sampai niat duniawi itu jadi
alasan utama ya!
Jadi, boleh banget kamu berkurban atas nama
orang lain — baik yang masih hidup (dengan izin) maupun yang sudah meninggal.
Dan kamu juga boleh berharap hal baik saat berkurban, asal niatnya tetap
lillahi ta’ala.
Yuk, jadikan ibadah kurban ini sebagai momen
mendekat kepada Allah, sekaligus bentuk kasih sayang kepada sesama. Dan siapa
tahu, lewat kurban ini, harapan-harapan baikmu juga ikut terkabul. Aamiin!
Sudah siap berkurban tahun ini?
📢 Yuk,
mulai niatkan kurbanmu sekarang! Berbagi kebahagiaan, dapat pahala
berlipat!
Klik www.lazgis.com/campaign/qurban