Selasa, 06
Mei 2025 menjadi
salah satu tonggak penting dalam penguatan kolaborasi zakat nasional. Bertempat
di Kelurahan Kota Kaler, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kementerian Agama
Republik Indonesia secara resmi meluncurkan program Kampung Zakat. GIS Peduli
sebagai salah satu mitra strategis pemerintah dalam pengelolaan zakat, kembali
dipercaya untuk turut ambil bagian dalam inisiatif besar ini.
Keterlibatan
GIS Peduli dalam program Kampung Zakat bukanlah hal baru. Sejak tahun 2018,
kami telah menjalin sinergi dalam pelaksanaan program serupa di berbagai
wilayah. Dimulai dari Desa Ciladeun, Lebak, Banten, kemudian dilanjutkan ke
Sumur Batu, Bekasi pada tahun 2019, hingga akhirnya kini menyapa masyarakat
Sumedang. Ini menjadi bukti komitmen kami dalam mendukung program pemberdayaan
berbasis zakat secara berkelanjutan.
Rangkaian
kegiatan diawali dengan proses survei dan asesmen kepada warga Kelurahan Kota
Kaler. Tujuannya adalah untuk menjaring penerima manfaat yang tepat, baik
mereka yang saat ini berada dalam posisi mustahik (penerima zakat), maupun
calon munfiq (pemberi zakat) di masa depan. Melalui pendekatan pemberdayaan
ekonomi—terutama lewat dukungan terhadap pelaku UMKM—program ini ingin membuka
jalan menuju kemandirian finansial bagi masyarakat.
Acara
launching digelar di kantor Kelurahan Kota Kaler dan dihadiri oleh sejumlah
tokoh penting, di antaranya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat, Kepala Kemenag Kabupaten Sumedang, serta beberapa Kepala Kantor
Urusan Agama (KUA) dari berbagai kecamatan.
Dalam
seremoni tersebut, dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis berupa dana
senilai Rp20 juta untuk mendukung modal usaha masyarakat. Bantuan ini merupakan
bentuk nyata komitmen Kemenag dalam mendorong pertumbuhan UMKM lokal melalui
skema zakat produktif.
Dalam
sambutannya, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag., selaku Direktur
Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, menyampaikan pesan penting yang
menjadi ruh program ini. Beliau menegaskan bahwa:
1. Kolaborasi antar lembaga dan instansi
merupakan kunci sukses pengelolaan zakat nasional.
2. Direktorat Zakat dan Wakaf akan terus
mendukung penuh setiap langkah pemberdayaan yang dilakukan melalui zakat.
3. Program Kampung Zakat ini merupakan
percontohan yang ingin ditunjukkan kepada semua LAZ—bahwa zakat harus dimaknai
lebih luas, bukan sekadar santunan, tapi sebagai kekuatan pembangunan umat.
GIS Peduli
merasa bersyukur dan bangga dapat terus menjadi bagian dari gerakan ini. Kami
percaya, ketika zakat dikelola secara profesional, amanah, dan kolaboratif,
maka ia akan menjadi solusi konkret dalam menanggulangi kemiskinan serta
membangun masyarakat yang lebih berdaya.