Artikel
Memaknai Arti Kemerdekaan Dalam Perspektif Islam
LAZGIS Peduli
13 Agustus 2025
Memaknai Arti Kemerdekaan Dalam Perspektif Islam

Kemerdekaan, Lebih dari Sekadar Tanggal Merah

Setiap tanggal 17 Agustus, jutaan bendera merah putih berkibar di seluruh penjuru negeri. Kita merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan upacara, lomba, dan berbagai acara meriah. Namun, pernahkah kita berhenti sejenak dan bertanya, apa makna kemerdekaan itu bagi kita sebagai seorang Muslim? Kemerdekaan, dalam perspektif Islam, bukan sekadar bebas dari penjajahan fisik. Lebih dari itu, kemerdekaan adalah anugerah dan tanggung jawab yang harus dimaknai dengan cara yang mendalam dan relevan dengan ajaran agama.


1. Kemerdekaan sebagai Amanah Perjuangan (Jihad)

Perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia adalah cerminan dari semangat jihad. Dalam Islam, jihad tidak selalu diartikan sebagai perang. Jihad adalah perjuangan sungguh-sungguh untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Para pahlawan, ulama, dan santri yang berjuang melawan penjajah telah menunjukkan wujud nyata dari jihad ini. Mereka membela tanah air, martabat, dan agama dari penindasan.

Mengutip data dari berbagai sumber sejarah, peran ulama seperti K.H. Hasyim Asy'ari dengan resolusi jihadnya pada 22 Oktober 1945, membuktikan bahwa perjuangan kemerdekaan memiliki landasan spiritual yang kuat. Perjuangan ini menegaskan bahwa mencintai tanah air (hubbul wathan minal iman) adalah bagian tak terpisahkan dari iman seorang Muslim. Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari pengorbanan mereka, dan amanah ini harus kita jaga.


2. Kemerdekaan dari Penjajahan Modern

Setelah merdeka dari penjajahan fisik, kita dihadapkan pada "penjajahan" yang tak kalah berbahaya: kemiskinan, kebodohan, dan korupsi. Inilah tantangan terbesar dalam memaknai kemerdekaan di era modern.

  • Data Kemiskinan: Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 25,90 juta orang. Angka ini menunjukkan bahwa perjuangan untuk memerdekakan rakyat dari kemiskinan masih jauh dari kata selesai.
  • Kualitas Pendidikan: Meskipun angka partisipasi sekolah tinggi, tantangan pemerataan dan kualitas pendidikan masih menjadi PR besar. Islam mengajarkan pentingnya menuntut ilmu (talabul ilmi), karena ilmu adalah kunci untuk memerdekakan diri dari kebodohan.
  • Korupsi: Korupsi adalah penjajah yang menggerogoti kekayaan negara dan menghambat pembangunan. Islam secara tegas melarang korupsi dan segala bentuk kecurangan. Melawan korupsi adalah bentuk jihad modern untuk menjaga amanah kemerdekaan.

Sebagai Muslim, kemerdekaan sejati adalah ketika kita mampu memerdekakan diri dan orang lain dari segala bentuk kemunduran ini. Inilah esensi dari tanggung jawab sosial yang diajarkan Islam.


3. Kemerdekaan untuk Berbuat Kebaikan

Kemerdekaan memberi kita ruang dan kebebasan untuk menjalankan ajaran Islam secara kaffah, termasuk dalam hal filantropi. Lembaga amil zakat seperti GIS Peduli hadir sebagai perpanjangan tangan umat Islam untuk mengisi kemerdekaan dengan perbuatan baik.

  • Zakat, Infak, Sedekah (ZIS): Dengan kemerdekaan, kita bebas menyalurkan ZIS untuk membantu sesama. Zakat berfungsi sebagai instrumen untuk memerdekakan kaum dhuafa dari kemiskinan. Data dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menunjukkan bahwa potensi zakat di Indonesia mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahunnya. Optimalisasi potensi ini adalah wujud nyata mengisi kemerdekaan.
  • Ukhuwah Islamiyah dan Wathaniyah: Kemerdekaan adalah kesempatan untuk memperkuat persaudaraan. Islam mengajarkan pentingnya ukhuwah (persaudaraan), baik sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) maupun sesama warga negara (ukhuwah wathaniyah). Dengan saling berbagi, kita tidak hanya meringankan beban orang lain, tetapi juga memperkuat fondasi persatuan bangsa.

Kemerdekaan Sejati adalah Ibadah

Pada akhirnya, memaknai kemerdekaan dalam perspektif Islam adalah menjadikannya sebagai momentum untuk introspeksi dan berbuat lebih baik. Kemerdekaan adalah anugerah Allah SWT yang harus disyukuri dengan cara melayani sesama, memerdekakan diri dari sifat-sifat buruk, dan berkontribusi aktif dalam membangun bangsa.

Mari jadikan setiap perayaan kemerdekaan sebagai pengingat untuk terus berjuang. Berjuang melawan hawa nafsu, berjuang melawan kebodohan, dan berjuang bersama-sama melalui program-program filantropi GIS Peduli untuk memerdekakan saudara-saudara kita dari kemiskinan. Karena sesungguhnya, kemerdekaan sejati adalah ibadah yang terus kita jalankan setiap hari.

Bagikan artikel ini
Artikel Terkait