Berkurban
adalah salah satu ibadah mulia yang memiliki keutamaan besar dalam Islam.
Setiap tahun, umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban
sebagai bentuk ketakwaan dan rasa syukur kepada Allah SWT. Namun, bagaimana
sebenarnya ukuran seseorang disebut "mampu" untuk
berkurban? Apakah harus kaya raya? Atau ada batasan tertentu?
Yuk,
simak penjelasannya!
1. Kriteria Mampu dalam Berkurban
Berkurban
hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) bagi yang mampu. Lalu,
siapa yang termasuk golongan mampu?
Menurut
para ulama, seseorang dianggap mampu berkurban jika:
Rasulullah
ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang memiliki kelapangan (harta) namun tidak
berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami." (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah, hasan)
Artinya,
jika kita punya rezeki lebih, berkurban adalah wujud syukur yang sebaiknya
tidak dilewatkan.
2. Bolehkah Berkurban dengan Berhutang?
Pertanyaan
ini sering muncul. Apakah boleh berhutang untuk kurban?
Jawabannya:
Islam
mengajarkan kemudahan, bukan beban. Allah SWT berfirman:
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesulitan." (QS. Al-Baqarah: 185)
Jadi,
ukuran mampu bukan sekadar punya uang, tapi juga keberkahan dan kenyamanan
finansial.
3. Prioritas Kewajiban vs. Sunnah Kurban
Sebelum
memutuskan kurban, pastikan:
✅ Kebutuhan pokok terpenuhi (sandang,
pangan, papan).
✅ Utang lunas (jika
ada).
✅ Nafkah keluarga tercukupi.
Jika
masih ada sisa rezeki, maka berkurban sangat dianjurkan. Namun, jika masih
kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, tidak mengapa menunda hingga benar-benar
mampu.
4. Kurban dengan Patungan, Bolehkah?
Bagi
yang belum mampu membeli satu ekor kambing/sapi, kurban patungan
(kolektif) bisa jadi solusi!
Dalilnya:
"Kami pernah berkurban bersama Nabi ﷺ seekor unta untuk tujuh
orang dan seekor sapi untuk tujuh orang." (HR. Muslim)
Jadi,
lebih ringan kan?
5. Manfaat Berkurban Selain Pahala
Selain
ibadah, kurban juga punya manfaat sosial:
🔹 Berbagi kebahagiaan dengan
fakir miskin.
🔹 Mempererat
silaturahmi antar tetangga.
🔹 Mendidik jiwa untuk
peduli dan ikhlas.
Rasulullah
ﷺ bersabda:
"Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih
dicintai Allah selain menyembelih kurban." (HR. Tirmidzi)
Jadi,
ukuran "mampu" dalam berkurban bukan hanya tentang jumlah
harta, tapi juga kecukupan dan kenyamanan finansial. Jika masih ragu,
hitung dulu kebutuhan pokok, lunasi utang, dan pastikan niatnya ikhlas.
Bagaimana,
sudah siap berkurban tahun ini? 📢 Yuk, mulai niatkan kurbanmu
sekarang! Berbagi kebahagiaan, dapat pahala berlipat!
Klik
www.lazgis.com/campaign/qurban