Puasa Ayyamul Bidh mungkin masih asing di telinga sebagian masyarakat. Namun, di kalangan
umat Islam yang mendalami sunnah, puasa ini memiliki tempat istimewa. Disebut
“Ayyamul Bidh” karena dilakukan pada hari-hari putih di pertengahan
bulan hijriah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15, di mana bulan tampak penuh
bercahaya di malam hari.
Lantas, mengapa puasa ini disunnahkan setiap
bulan? Apa saja keutamaannya? Dan bagaimana cara menjalankannya? Simak
penjelasan lengkap berikut ini.
Apa Itu Puasa Ayyamul Bidh?
Secara bahasa, Ayyamul Bidh berasal
dari kata "al-bidh" yang berarti putih. Dalam konteks Islam,
ini merujuk pada tiga hari dalam setiap pertengahan bulan hijriah saat bulan
purnama tampak cerah: tanggal 13, 14, dan 15. Puasa pada hari-hari ini
adalah sunnah muakkadah—sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ.
Dalam hadits riwayat Abu Dzar radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Wahai Abu Dzar! Jika kamu
ingin berpuasa dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal tiga belas, empat
belas, dan lima belas."
(HR. At-Tirmidzi no. 761 – dinilai hasan oleh Al-Albani)
Kenapa Disunahkan Setiap Bulan?
Rasulullah ﷺ dikenal sebagai pribadi yang konsisten dalam beribadah. Salah satu
bentuk ibadah sunnah beliau adalah berpuasa setiap pertengahan bulan. Dalam
hadits lainnya, Rasulullah bersabda:
“Puasa tiga hari setiap bulan
adalah seperti puasa sepanjang tahun.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ini karena setiap amal kebaikan dalam Islam dilipatgandakan
pahalanya sepuluh kali lipat. Maka, jika seseorang berpuasa tiga hari
setiap bulan, seakan-akan ia telah berpuasa sepanjang tahun (3 hari x 10 = 30
hari).
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Berikut beberapa keutamaan yang dijelaskan
oleh para ulama dan didukung oleh hadits-hadits shahih:
1. Pahala Seperti Puasa Setahun
Penuh
Dengan logika pelipatan pahala dalam Islam,
siapa pun yang menjaga puasa Ayyamul Bidh selama 12 bulan, maka seolah-olah ia berpuasa
sepanjang tahun.
2. Menjaga Spiritualitas dan
Disiplin
Puasa sunnah ini menjaga ritme ibadah harian
seorang Muslim, memberikan waktu perenungan di tengah kesibukan duniawi,
serta memperkuat kedisiplinan dan kontrol diri.
3. Menjadi Ciri Khas Orang Saleh
Ibnu Rajab rahimahullah berkata bahwa
orang-orang saleh terdahulu selalu menjaga puasa tiga hari tiap bulan.
Ini adalah bentuk kecintaan terhadap amalan ringan namun konsisten.
4. Meningkatkan Kesehatan
Dari sisi medis, penelitian modern
menunjukkan bahwa puasa berkala dapat membantu menyeimbangkan
metabolisme tubuh, menurunkan risiko penyakit jantung, dan menjaga kadar gula
darah. Ini menjadi nilai tambah dari puasa Ayyamul Bidh yang dilakukan rutin
setiap bulan.
Tips Menjaga Konsistensi Puasa
Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu ibadah
sunnah yang ringan namun penuh makna. Dengan tiga hari saja dalam sebulan, kita
bisa mendapat pahala besar, memperkuat spiritualitas, dan menjaga
kesehatan. Rasulullah ﷺ telah mencontohkan dan menekankan pentingnya amalan ini, sehingga sudah
sepatutnya kita sebagai umat Islam menjadikannya rutinitas.
Mari hidupkan sunnah, mulai dari yang ringan namun konsisten. Ajak keluarga dan teman untuk bersama-sama menjalankan puasa Ayyamul Bidh bulan ini.