Artikel
Membangun Pendidikan Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Wakaf
LAZGIS Peduli
23 April 2025
Membangun Pendidikan Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Wakaf

Wakaf telah menjadi sumber pembiayaan penting sejak masa Rasulullah SAW, dan hingga kini tetap relevan sebagai pilar ekonomi umat yang penuh berkah. Tak hanya bernilai ibadah, wakaf juga terbukti memberikan manfaat jangka panjang, termasuk dalam dunia pendidikan.

Dalam konteks pendidikan, wakaf berperan sebagai sumber pendanaan independen dan berkelanjutan. Ia memungkinkan hadirnya infrastruktur dan fasilitas pendidikan tanpa harus mengandalkan biaya dari peserta didik. Lebih dari itu, wakaf menghadirkan keadilan dan pemerataan akses terhadap pendidikan, terutama bagi mereka yang kurang mampu

Wakaf dan Jejak Keemasan Pendidikan Islam

Sejarah telah mencatat, berbagai institusi pendidikan besar di dunia Islam lahir dari wakaf. Sebut saja Universitas Al-Qarawiyyin di Maroko dan Al-Azhar di Mesir—keduanya tumbuh menjadi pusat studi Islam dunia berkat dana wakaf yang menopang mereka selama berabad-abad.

Model ini memungkinkan pendidikan berjalan tanpa biaya bagi pelajar, menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.

Wakaf untuk Pendidikan di Indonesia: Potensi yang Luar Biasa

Menurut Data Informasi Wakaf Kementerian Agama RI:

       10,77% dari 440.512 lokasi tanah wakaf digunakan untuk sekolah,

       dan 4,10% untuk pesantren.

Angka ini mencerminkan betapa besarnya peran wakaf dalam membangun infrastruktur pendidikan. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya digarap secara maksimal, khususnya dalam bentuk wakaf uang (cash waqf).

Bagaimana Wakaf Bisa Mendukung Pendidikan?

Berikut adalah beberapa bentuk kontribusi wakaf dalam meningkatkan kualitas pendidikan:

1.     Membangun dan Memelihara Infrastruktur Pendidikan

Wakaf memungkinkan pembangunan sekolah, madrasah, hingga universitas. Tak hanya itu, wakaf juga menopang pemeliharaan gedung dan fasilitas pendukung seperti laboratorium, perpustakaan, dan asrama.

2.     Menjamin Biaya Operasional Pendidikan

Wakaf uang yang diinvestasikan dalam aset produktif (misalnya sukuk, deposito syariah, kebun, atau pabrik) menghasilkan keuntungan yang dapat digunakan untuk:

       membayar gaji guru,

       beasiswa siswa,

       serta operasional rutin sekolah.

3.     Menjaga Keberlanjutan Ilmu dan Nilai

Sekolah berbasis wakaf memberikan jaminan bahwa proses pembelajaran akan terus berjalan tanpa terganggu oleh perubahan kepemilikan atau kendala biaya. Ini penting untuk menjaga transfer ilmu dan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus.

4.     Mendukung Pengembangan Keilmuan dan Riset

Wakaf pendidikan bisa digunakan untuk:

       mendanai penelitian,

       menyediakan fasilitas riset,

       memberi insentif bagi guru besar dan ilmuwan.

Inilah yang memungkinkan para ulama masa lalu melahirkan karya monumental yang hingga kini masih digunakan di berbagai penjuru dunia.

5.     Melestarikan Karya Ilmiah Umat

Banyak karya ulama zaman dahulu berupa buku dan manuskrip merupakan hasil wakaf—bukan untuk mendapat royalti, melainkan demi amal jariyah. Untuk menjaga karya ini tetap hidup, dibutuhkan tempat penyimpanan, perawatan, dan penggandaan agar dapat dimanfaatkan generasi mendatang.

Kesimpulan: Wakaf adalah Kunci Pendidikan Berkeadilan

Dari pembiayaan sekolah, penggajian guru, beasiswa, hingga pelestarian ilmu pengetahuan, wakaf memainkan peran kunci dalam menciptakan sistem pendidikan yang kuat, merata, dan berkelanjutan. Dengan memperkuat budaya wakaf dalam masyarakat, kita tidak hanya membangun sekolah, tetapi juga masa depan bangsa.

Kini saatnya kita tidak hanya memikirkan belajar untuk hidup, tetapi juga berwakaf untuk kehidupan yang lebih baik—bagi kita dan generasi setelah kita.

Bagikan artikel ini
Artikel Terkait