Bekasi, 28 Juli
2025 - Ibadah umrah merupakan salah satu bentuk perjalanan
spiritual yang penuh makna bagi umat Muslim. Tapi tahukah sahabat? Ternyata,
perjalanan umrah juga bisa menjadi jalan untuk berbagi kebaikan melalui ZIS
yakni Zakat, Infak, dan Sedekah.
Melihat potensi
itu, GIS Peduli resmi menjalin kolaborasi strategis dengan PT Viressa, sebuah
perusahaan travel penyelenggara umrah dan haji. Kerja sama ini menjadi langkah
nyata untuk menggabungkan dua ibadah sekaligus: umrah dan berbagi kepada
sesama.
Melalui MoU
kemitraan ini, GIS Peduli dan PT Viressa sepakat untuk menghadirkan
program-program edukatif dan kolaboratif yang menyatukan nilai ibadah dan
kepedulian sosial. Salah satu fokus utamanya adalah memberi kemudahan bagi para
jamaah umrah dalam menunaikan ZIS, baik sebelum keberangkatan, selama
perjalanan, maupun setelah pulang ke tanah air.
Bagi sebagian
orang, perjalanan umrah sering menjadi momen refleksi dan evaluasi diri. Dalam
suasana spiritual yang mendalam, hati menjadi lebih terbuka dan lembut. Di
situlah kesempatan untuk menyampaikan pentingnya ZIS, agar perjalanan mereka
tidak hanya membawa pahala secara individu, tetapi juga berdampak nyata bagi
saudara-saudara kita yang membutuhkan.
GIS Peduli dan
Viressa berupaya menanamkan pemahaman bahwa ibadah umrah dapat menjadi sarana
untuk memperluas kesadaran tentang pentingnya zakat. Dalam program ini, para
jamaah tidak hanya menjalankan ibadah ke Tanah Suci, tetapi juga diajak untuk
lebih memahami makna zakat, termasuk siapa saja yang berhak menerimanya. Selain
itu, jamaah didorong untuk menyisihkan sebagian rezekinya dalam bentuk infak
dan sedekah selama perjalanan. Dana yang terkumpul kemudian disalurkan untuk
mendukung berbagai program sosial, seperti santunan anak yatim, bantuan bagi
kaum dhuafa, dan pembangunan fasilitas ibadah di wilayah-wilayah yang
membutuhkan. Dengan cara ini, ibadah umrah menjadi lebih bermakna karena turut
membawa dampak nyata bagi kehidupan sesama.
Kolaborasi ini
bukan hanya soal kerja sama biasa, tapi punya makna yang lebih dalam. Di
dalamnya ada dua hal penting yang disatukan: ibadah kepada Allah dan rasa
peduli kepada orang lain. Soalnya, ibadah itu nggak cuma tentang doa dan zikir,
tapi juga tentang bagaimana kita berbuat baik dan bermanfaat untuk sesama.
Dalam Islam,
tidak ada ibadah yang lepas dari nilai sosial. Sholat mengajarkan disiplin dan
kebersamaan, zakat mengajarkan keadilan dan empati, sementara umrah mengajarkan
keikhlasan dan ketundukan. Maka, menggabungkan umrah dengan ZIS bukan hanya
inovatif, tapi juga sangat sejalan dengan nilai-nilai Islam.
GIS Peduli
menaruh harapan besar dari kolaborasi ini. Salah satunya adalah lahirnya lebih
banyak muzaki dari kalangan jamaah umrah. Momen spiritual selama menjalankan
ibadah umrah dinilai menjadi waktu yang tepat untuk mengajak umat Islam
menunaikan zakat dengan hati yang lebih lapang dan penuh kesadaran.
Selain itu, GIS
Peduli berharap literasi zakat di masyarakat bisa meningkat. Bukan hanya
sekadar menjalankan kewajiban, tapi tumbuh dari pemahaman dan kesadaran bahwa
zakat adalah cara kita untuk membersihkan harta sekaligus menolong sesama.
Dengan edukasi yang tepat, zakat bisa menjadi gaya hidup berbagi yang melekat
dalam keseharian umat Muslim.
Tak kalah
penting, program-program sosial yang dijalankan GIS Peduli bisa terus berjalan
dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Mulai dari anak yatim, guru
ngaji, hingga warga dhuafa di pelosok-pelosok Indonesia. Kolaborasi ini
diharapkan bisa jadi jalan kebaikan yang saling menguatkan antara ibadah
personal dan kontribusi sosial.
Sementara itu,
PT Viressa berharap agar perjalanan spiritual para jamaah tidak hanya menjadi
momen ibadah pribadi, tetapi juga pengalaman yang membawa makna sosial. Dengan
adanya kolaborasi ini, mereka ingin setiap langkah jamaah menuju Tanah Suci
juga disertai dengan niat untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.
Menurut
perwakilan Viressa, jamaah umrah seharusnya tidak hanya pulang membawa
oleh-oleh dari Tanah Suci, tetapi juga membawa kebahagiaan bagi orang lain yang
mereka bantu melalui zakat, infak, atau sedekah. Dengan begitu, perjalanan
umrah menjadi lebih utuh menyentuh hati sendiri, sekaligus menghadirkan manfaat
bagi banyak orang.
Perjalanan
umrah memang hanya berlangsung beberapa hari, namun dampaknya bisa sangat
panjang. Bukan hanya untuk diri kita secara spiritual, tetapi juga bagi banyak
orang yang terbantu melalui zakat, infak, dan sedekah yang kita salurkan selama
atau sebelum perjalanan. Itulah indahnya ibadah yang tidak hanya fokus pada
diri sendiri, tapi juga membawa manfaat bagi sesama.
Bayangkan,
ketika kita sedang menunaikan thawaf di Baitullah, ada anak yatim yang sedang
menikmati makanan dari sedekah kita. Saat kita bersujud di Raudhah, ada guru
ngaji di pelosok yang menerima bantuan dari zakat yang kita tunaikan. Semua itu
menjadi amal jariyah pahala yang terus mengalir, bahkan setelah kita pulang ke
rumah dan kembali ke rutinitas harian.
Sahabat,
melalui kerja sama ini, GIS Peduli mengajak kita semua untuk tidak menunda
kebaikan. Setiap langkah menuju Tanah Suci bisa menjadi jalan untuk
memperbanyak amal, bukan hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi mereka yang
membutuhkan uluran tangan kita.
Jika sahabat
sedang merencanakan umrah, atau mengenal seseorang yang akan berangkat ke Tanah
Suci, mari sampaikan pesan ini: Jadikan perjalanan umrah bukan sekadar ibadah
pribadi, tapi juga kesempatan untuk berbagi dan menyebarkan manfaat yang lebih
luas.
Dengan
kolaborasi GIS Peduli dan PT Viressa, kini kita bisa menunaikan dua ibadah
dalam satu perjalanan: ibadah umrah dan ibadah sosial. Insya Allah, keduanya
menjadi bekal terbaik kita di dunia dan akhirat.