Bank syariah kini semakin populer di tengah
masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Bukan hanya karena label
“syariah” yang identik dengan nilai-nilai Islam, tetapi juga karena sistem yang
ditawarkan dinilai lebih adil dan bebas riba. Namun, banyak masyarakat masih
bertanya-tanya: kalau bank syariah tidak mengambil bunga, lalu bagaimana
mereka mendapatkan keuntungan?
Apa Itu Bank Syariah?
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang
menjalankan operasionalnya berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Ini berarti semua
kegiatan usaha bank syariah harus sesuai dengan hukum Islam (syariah), terutama
dalam hal larangan riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), dan maysir (judi).
Prinsip utama bank syariah adalah bagi
hasil, jual beli, dan sewa, yang kesemuanya harus adil bagi
semua pihak. Bank syariah juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah untuk
memastikan semua transaksi sesuai syariat Islam.
Kenapa Bank Syariah Jadi
Pilihan?
Hubungan Bank Syariah dengan
Zakat dan Wakaf
Selain menjalankan fungsi keuangan, bank
syariah juga memiliki peran penting dalam pengelolaan zakat dan wakaf.
Hal ini membedakan mereka dari bank konvensional karena bank syariah tidak
hanya berorientasi pada profit semata, tetapi juga membawa nilai sosial dan
keberkahan dalam setiap aktivitasnya.
1. Sebagai Mitra Lembaga Amil
Zakat
Banyak bank syariah bekerja sama dengan lembaga
amil zakat seperti BAZNAS atau LAZ resmi (termasuk GIS Peduli), dalam
menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah dari nasabah. Bank syariah
menyediakan fitur seperti:
Dengan integrasi ini, masyarakat lebih mudah
menunaikan kewajiban zakatnya secara praktis dan aman, sesuai dengan prinsip
syariah.
2. Peran dalam Pengelolaan Dana
Wakaf
Bank syariah juga berperan dalam mendorong
optimalisasi wakaf uang (cash waqf), yaitu wakaf dalam bentuk uang tunai
yang dikelola secara produktif.
Beberapa bank syariah bahkan telah menjadi Lembaga
Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) yang ditunjuk oleh Badan
Wakaf Indonesia (BWI). Dana wakaf ini kemudian disalurkan untuk:
Melalui skema ini, wakaf tidak lagi
terbatas pada tanah atau bangunan, tetapi bisa dikelola menjadi instrumen
ekonomi yang berdampak luas, tentunya tetap sesuai dengan syariat Islam.
3. Sinergi Ekonomi Islam
Zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF)
adalah elemen penting dalam sistem ekonomi Islam. Bank syariah bertindak
sebagai motor penggerak yang menjembatani antara potensi dana umat dan
kebutuhan riil masyarakat.
Dengan dukungan bank syariah:
Perbankan Syariah Bukan Sekadar
Alternatif, Tapi Solusi
Dengan mengintegrasikan prinsip bisnis,
sosial, dan spiritual, bank syariah memberikan solusi lengkap dalam kehidupan
umat. Mereka bukan hanya mengelola dana, tetapi juga mendorong pemberdayaan
ekonomi berbasis zakat dan wakaf. Di era modern yang penuh tantangan ini,
bank syariah hadir bukan hanya sebagai lembaga keuangan, tapi juga sebagai agen
perubahan sosial yang mengusung keberkahan.