Bekasi, 16 Juli
2025 - Bulan Muharram dikenal sebagai salah satu bulan
istimewa dalam kalender Hijriyah. Ia termasuk dalam bulan-bulan haram yang
dimuliakan Allah, dan menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak amal
kebaikan. Memanfaatkan momentum ini, Majlis Taklim Annida Bantar Gebang turut
mengambil bagian dalam upaya menebar keberkahan. Salah satu bentuk konkritnya
adalah dengan mengajukan permohonan santunan untuk anak-anak yatim kepada GIS
Peduli.
Inisiatif ini
bukan sekadar permohonan bantuan, tetapi juga bentuk nyata dari komitmen sosial
dan kepekaan terhadap kondisi anak-anak yang telah kehilangan orang tua. Di
tengah keterbatasan, anak-anak yatim tetap memiliki hak untuk merasakan
kebahagiaan, perhatian, dan kasih sayang dari lingkungan sekitarnya. Dan
melalui santunan ini, Majlis Taklim Annida ingin menjadi bagian dari harapan
dan masa depan mereka.
Salah satu
penerima santunan, Najwa (10 tahun), menyampaikan,
“Terima kasih
ya kakak-kakak... Aku senang banget dikasih bantuan. Semoga Allah balas
kebaikan semua orang yang sayang sama kami...”
Ucapan
sederhana itu hadir dari hati kecil yang bersyukur, yang merasa tidak sendiri
di dunia ini.
Dalam ajaran
Islam, menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial yang
sangat dianjurkan. Rasulullah ﷺ sendiri
memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yatim. Bahkan beliau bersabda,
"Aku dan orang yang menanggung anak yatim kelak di surga seperti
ini," sambil merapatkan dua jarinya (HR. Bukhari).
Anak yatim
adalah bagian dari golongan mustahik yang berhak menerima santunan dan zakat.
Mereka kehilangan salah satu figur penting dalam hidupnya, yakni ayah sebagai
tulang punggung keluarga. Oleh sebab itu, Islam mendorong umatnya untuk menjadi
penyambung kasih sayang bagi mereka, menjadi pengganti pelindung, dan
memastikan mereka tidak merasa sendiri di dunia ini.
Dengan membantu
anak-anak yatim, sahabat tak hanya meringankan kebutuhan sehari-hari mereka.
Lebih dari itu, sahabat juga membantu membuka akses terhadap pendidikan,
kesehatan, dan masa depan yang lebih cerah. Santunan ini bisa berupa kebutuhan
pokok, perlengkapan sekolah, atau bahkan beasiswa pendidikan—semua akan sangat
berarti bagi mereka.
Yang paling
penting, santunan yang diberikan dengan keikhlasan akan menjadi amal jariyah
yang pahalanya terus mengalir.
Rasulullah ﷺ
mengajarkan bahwa sedekah yang diberikan secara tulus akan menjadi pelindung di
hari akhir, dan salah satu amalan yang tidak terputus meski seseorang telah
wafat. Sebagai lembaga sosial yang bergerak di bidang zakat, infak, dan
sedekah, GIS Peduli hadir untuk menjembatani niat baik para donatur dengan
mereka yang membutuhkan. Melalui program santunan anak yatim, GIS Peduli
menyalurkan bantuan secara tepat sasaran, amanah, dan sesuai syariah.
Program ini
tidak hanya berfokus pada bantuan sesaat, tetapi juga pada pembangunan karakter
dan pendidikan spiritual anak-anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang
kuat, mandiri, dan berakhlak mulia. Sahabat bisa menyalurkan santunan anak
yatim ini secara langsung atau melalui lembaga sosial terpercaya seperti GIS
Peduli. Caranya pun mudah—bisa dilakukan secara online maupun offline. Yang
terpenting adalah niat tulus untuk berbagi dan menghadirkan senyum di wajah
anak-anak yang selama ini mungkin telah lama menunggu uluran kasih.
Santunan anak
yatim bukan hanya amalan individu, tetapi bisa menjadi gerakan bersama
keluarga. Mengajak anak-anak untuk menyisihkan sebagian uang jajan, atau
mengingatkan orang tua tentang keberkahan berbagi, bisa menjadi langkah kecil
yang membawa dampak besar. Apalagi di bulan Muharram ini, setiap amal akan
dilipatgandakan pahalanya.
Jangan pernah
ragu untuk memulai dari yang kecil, karena setiap kebaikan pasti punya nilai
besar di sisi Allah. Bukankah satu senyum anak yatim yang lahir dari bantuan
sahabat hari ini bisa menjadi alasan Allah melapangkan rezeki dan menjauhkan
kita dari kesulitan?
Sahabat, mari
jadikan kepedulian kita sebagai sumber kebahagiaan mereka dan ladang pahala
untuk kita semua. Santunan anak yatim bukan sekadar bantuan, tapi tanda bahwa
kita masih punya hati yang peduli. Di bulan penuh keberkahan ini, mari kita
maksimalkan amal kebaikan—agar bukan hanya mereka yang bahagia, tapi juga kita
yang diberkahi 💛