Garut, 15 Juli
2025 – Sahabat, suasana hari itu di DTA Darul Muhsinin
begitu mengharukan. Anak-anak berdiri dengan penuh semangat, senyuman lebar
menghiasi wajah polos mereka, dan mata mereka memancarkan kebahagiaan yang
tulus. Ada sesuatu yang istimewa di pelukan mereka—mushaf Al-Qur'an baru yang
selama ini hanya bisa mereka bayangkan.
Bagi mereka,
mushaf itu bukan sekadar buku. Itu adalah mimpi yang menjadi nyata. Selama ini
mereka belajar dari mushaf yang sudah usang dan lusuh, namun semangat mereka
tak pernah surut. Kini, saat mereka memegang mushaf baru untuk pertama kalinya,
terlihat jelas betapa besarnya hadiah kecil ini bagi mereka.
Sebelum
mushaf-mushaf baru itu hadir, anak-anak di DTA Darul Muhsinin belajar dari
Al-Qur'an yang sudah sangat usang. Halaman-halamannya menguning, beberapa
bahkan telah sobek, dan huruf-hurufnya mulai memudar. Meski kondisinya jauh
dari layak, mereka tetap semangat untuk mengaji setiap hari.
Tak pernah ada
keluhan yang keluar dari lisan mereka. Justru semangat mereka semakin kuat.
Dengan penuh kesabaran dan cinta, mereka terus melantunkan ayat-ayat suci,
meski harus mengeja huruf yang nyaris tak terbaca. Keterbatasan tak pernah
menyurutkan tekad mereka untuk dekat dengan Al-Qur'an.
Tapi hari itu
begitu berbeda. Ada haru yang membuncah, sulit disembunyikan dari wajah-wajah
kecil itu. Mata mereka berbinar penuh syukur, seakan tak percaya bahwa mushaf
Al-Qur’an yang selama ini hanya jadi impian, kini benar-benar ada dalam pelukan
mereka. Mushaf-mushaf ini adalah bagian dari Program Tebar Mushaf untuk Santri
Pelosok, sebuah inisiatif yang dijalankan oleh GIS Peduli sebagai bentuk
kepedulian terhadap pendidikan Al-Qur'an di daerah pelosok. Program ini
bertujuan untuk mendukung semangat mengaji dan menghafal Al-Qur'an dengan
mushaf yang layak dan nyaman.
Untuk pertama
kalinya, tangan kecil mereka memeluk mushaf yang bersih, utuh, wangi, dan
indah. Al-Qur'an yang kini bukan hanya jadi pegangan, tapi juga sahabat mereka
dalam perjalanan menghafal dan memahami kalam Ilahi. Dalam pelaksanaan program
ini, GIS Peduli membagikan mushaf kepada para santri di DTA Darul Muhsinin.
Salah satu dari
mereka, Fadlan, kelas 4 SD, berkata sambil memeluk mushafnya erat-erat, “Terima
kasih banyak... semoga orang-orang yang kasih Al-Qur'an ini dibalas kebaikannya
sama Allah.” Sebuah ucapan sederhana, tapi tulus dari hati yang penuh terima kasih.
Sahabat, di
mata anak-anak itu, mushaf bukan hanya sekadar lembaran kitab suci untuk
dibaca. Ia adalah simbol kasih sayang dan kepedulian. Kehadirannya menjadi
penanda bahwa mereka tidak sendiri—bahwa masih ada orang-orang baik yang ingin
mereka tumbuh bersama cahaya Al-Qur’an, berjalan dalam bimbingan petunjuk
Ilahi.
Hadiah
sederhana ini memberi mereka rasa dihargai. Mereka merasa dilihat, diterima,
dan disayangi. Dan semua kebahagiaan itu, tak lepas dari ketulusan sahabat yang
telah mengulurkan tangan, berbagi untuk menyalakan harapan di hati-hati kecil
yang begitu haus akan ilmu dan cahaya.
Terima kasih,
sahabat. Bukan sekadar mushaf yang kau hadiahkan, tapi kebahagiaan yang
menjalar ke hati-hati kecil yang dulu hanya bisa bermimpi. Kebaikanmu tak
berhenti di pelukan mereka, tapi akan terus hidup dalam setiap ayat yang mereka
lantunkan, dalam setiap hafalan yang mereka perjuangkan, dan dalam amal yang
kelak tumbuh dari ilmu serap mereka.
Engkau telah
menjadi bagian dari perjalanan suci mereka, dan itu adalah kebaikan yang tak
bernilai.
Coba bayangkan,
sahabat. Setiap ayat yang mereka lantunkan, setiap huruf yang mereka hafalkan,
mengalirkan pahala yang tak terputus. Dari satu mushaf yang sahabat berikan,
tumbuhlah keberkahan yang tak terhingga—bagi mereka, bagi keluarga mereka, dan
juga bagi Anda.
Senyum tulus
mereka hari itu menjadi saksi, bahwa satu tindakan sederhana bisa membuka pintu
perubahan yang luar biasa.
Mari terus
berbuat baik, sahabat. Karena kebahagiaan sejati, adalah saat kita bisa menjadi
bagian dari harapan dan masa depan mereka 💛