Artikel
Peluk Bahagia dari Kampung Cipicung: Saat Mushaf Baru Hadir dan Memberikan Harapan Menyala Kembali
LAZGIS Peduli
16 Juli 2025
Peluk Bahagia dari Kampung Cipicung: Saat Mushaf Baru Hadir dan Memberikan Harapan Menyala Kembali

Garut, 15 Juli 2025 – Sahabat, suasana hari itu di DTA Darul Muhsinin begitu mengharukan. Anak-anak berdiri dengan penuh semangat, senyuman lebar menghiasi wajah polos mereka, dan mata mereka memancarkan kebahagiaan yang tulus. Ada sesuatu yang istimewa di pelukan mereka—mushaf Al-Qur'an baru yang selama ini hanya bisa mereka bayangkan.

Bagi mereka, mushaf itu bukan sekadar buku. Itu adalah mimpi yang menjadi nyata. Selama ini mereka belajar dari mushaf yang sudah usang dan lusuh, namun semangat mereka tak pernah surut. Kini, saat mereka memegang mushaf baru untuk pertama kalinya, terlihat jelas betapa besarnya hadiah kecil ini bagi mereka.

Sebelum mushaf-mushaf baru itu hadir, anak-anak di DTA Darul Muhsinin belajar dari Al-Qur'an yang sudah sangat usang. Halaman-halamannya menguning, beberapa bahkan telah sobek, dan huruf-hurufnya mulai memudar. Meski kondisinya jauh dari layak, mereka tetap semangat untuk mengaji setiap hari.

Tak pernah ada keluhan yang keluar dari lisan mereka. Justru semangat mereka semakin kuat. Dengan penuh kesabaran dan cinta, mereka terus melantunkan ayat-ayat suci, meski harus mengeja huruf yang nyaris tak terbaca. Keterbatasan tak pernah menyurutkan tekad mereka untuk dekat dengan Al-Qur'an.

Tapi hari itu begitu berbeda. Ada haru yang membuncah, sulit disembunyikan dari wajah-wajah kecil itu. Mata mereka berbinar penuh syukur, seakan tak percaya bahwa mushaf Al-Qur’an yang selama ini hanya jadi impian, kini benar-benar ada dalam pelukan mereka. Mushaf-mushaf ini adalah bagian dari Program Tebar Mushaf untuk Santri Pelosok, sebuah inisiatif yang dijalankan oleh GIS Peduli sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan Al-Qur'an di daerah pelosok. Program ini bertujuan untuk mendukung semangat mengaji dan menghafal Al-Qur'an dengan mushaf yang layak dan nyaman.

Untuk pertama kalinya, tangan kecil mereka memeluk mushaf yang bersih, utuh, wangi, dan indah. Al-Qur'an yang kini bukan hanya jadi pegangan, tapi juga sahabat mereka dalam perjalanan menghafal dan memahami kalam Ilahi. Dalam pelaksanaan program ini, GIS Peduli membagikan mushaf kepada para santri di DTA Darul Muhsinin.

Salah satu dari mereka, Fadlan, kelas 4 SD, berkata sambil memeluk mushafnya erat-erat, “Terima kasih banyak... semoga orang-orang yang kasih Al-Qur'an ini dibalas kebaikannya sama Allah.” Sebuah ucapan sederhana, tapi tulus dari hati yang penuh terima kasih.

Sahabat, di mata anak-anak itu, mushaf bukan hanya sekadar lembaran kitab suci untuk dibaca. Ia adalah simbol kasih sayang dan kepedulian. Kehadirannya menjadi penanda bahwa mereka tidak sendiri—bahwa masih ada orang-orang baik yang ingin mereka tumbuh bersama cahaya Al-Qur’an, berjalan dalam bimbingan petunjuk Ilahi.

Hadiah sederhana ini memberi mereka rasa dihargai. Mereka merasa dilihat, diterima, dan disayangi. Dan semua kebahagiaan itu, tak lepas dari ketulusan sahabat yang telah mengulurkan tangan, berbagi untuk menyalakan harapan di hati-hati kecil yang begitu haus akan ilmu dan cahaya.

Terima kasih, sahabat. Bukan sekadar mushaf yang kau hadiahkan, tapi kebahagiaan yang menjalar ke hati-hati kecil yang dulu hanya bisa bermimpi. Kebaikanmu tak berhenti di pelukan mereka, tapi akan terus hidup dalam setiap ayat yang mereka lantunkan, dalam setiap hafalan yang mereka perjuangkan, dan dalam amal yang kelak tumbuh dari ilmu serap mereka.

Engkau telah menjadi bagian dari perjalanan suci mereka, dan itu adalah kebaikan yang tak bernilai.

Coba bayangkan, sahabat. Setiap ayat yang mereka lantunkan, setiap huruf yang mereka hafalkan, mengalirkan pahala yang tak terputus. Dari satu mushaf yang sahabat berikan, tumbuhlah keberkahan yang tak terhingga—bagi mereka, bagi keluarga mereka, dan juga bagi Anda.

Senyum tulus mereka hari itu menjadi saksi, bahwa satu tindakan sederhana bisa membuka pintu perubahan yang luar biasa.

Mari terus berbuat baik, sahabat. Karena kebahagiaan sejati, adalah saat kita bisa menjadi bagian dari harapan dan masa depan mereka 💛

Bagikan artikel ini