Artikel
Peran Wakaf Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
LAZGIS Peduli
10 Juni 2025
Peran Wakaf Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

Dalam Islam, wakaf adalah salah satu ajaran yang mengandung unsur spiritual dan material. Wakaf memiliki banyak manfaat salah satunya adalah untuk mensejahterakan kehidupan umat. Wakaf bisa dikatakan sebagai modal investasi jangka panjang untuk membangun fasilitas umum yang diperlukan masyarakat. Dalam sistem ekonomi makro Islam, wakaf memiliki tiga elemen utama yang penting, yaitu:

  1. Wakaf dapat berperan dalam menurunkan tingkat suku bunga (rate of interest).
  2. Wakaf berfungsi sebagai mekanisme untuk redistribusi kekayaan secara adil.
  3. Wakaf juga mengandung unsur investasi sekaligus tabungan (saving).

Selain itu, aset wakaf dapat mendukung aktivitas ekonomi nasional, misalnya sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan sektor produktif lainnya. Karena bersifat abadi, aset wakaf sangat potensial dalam penyediaan modal jangka panjang. Aset wakaf juga bisa dikombinasikan dengan aset milik individu untuk dijadikan modal usaha, dimana sebagian hasil usahanya dapat disalurkan sesuai tujuan wakaf.

Wakaf Dalam Pembangunan Ekonomi Umat

Wakaf dapat mngurangi tingkat suku bunga karena wakaf tidak memperkaya orang kaya dan membuat kaum miskin semakin menderita. Ini dikarenakan ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan dana wakaf dari orang-orang kaya dan mengunakan dana tersebut untuk membangun fasilitas umum yang diperlukan masyarakat. Wakaf juga berperan sebagai mekanisme redistribusi kekayaan. Wakaf memiliki sistem yang mampu mengurangi ketidaksamaan distribusi pendapatan dan kemiskinan. Hal ini dapat dilakukan dengan memotivasi umat untuk melakukan sedekah jariyah (wakaf) dengan janji akan mendapatkan pahala yang berterusan sesuai dengan hadis tentang wakaf.

Wakaf sebagai investasi dan tabungan. Wakaf dapat menurunkan tingkat suku bunga dan menjadi sarana redistribusi kekayaan, maka secara ekonomi wakaf dapat dianggap sebagai bentuk tindakan yang menggabungkan fungsi investasi dan saving. Hal ini karena konsep wakaf sejatinya selaras dengan pengertian investasi, yaitu menghasilkan manfaat atau keuntungan yang bisa dimanfaatkan untuk modal usaha dan pemenuhan kebutuhan hidup. Aset wakaf dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat, misalnya dalam bentuk fasilitas umum seperti pendidikan dan kesehatan. Harta wakaf yang dihimpun juga dapat dijadikan modal jangka panjang demi kepentingan generasi mendatang. Berbeda dari investasi biasa, wakaf tidak berorientasi pada keuntungan pribadi pengelola, tetapi lebih mengedepankan nilai kebaikan dan tolong-menolong (ta’awun) sebagai tujuan utamanya.

Upaya dalam mewujudkan kesejahteraan umat tercermin dari pemanfaatan tanah wakaf yang dibangun menjadi berbagai fasilitas umum seperti masjid, musala, lembaga pendidikan, pusat layanan kesehatan, dan sarana sosial lainnya. Tujuan dari pembangunan fasilitas ini adalah untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Islam dalam masyarakat. Hal ini karena kualitas sumber daya islami yang baik diyakini sebagai aset utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi umat.

Dalam pandangan Islam, pembangunan ekonomi harus melibatkan kontribusi dari seluruh anggota masyarakat tanpa terkecuali. Setiap individu diberi peluang untuk ikut serta dalam aktivitas ekonomi yang disusun secara inklusif dan terbuka. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekonomi tidak hanya dibatasi pada sektor publik saja, tetapi harus mencakup berbagai sektor lainnya.

Wakaf membantu negara dalam meningkatkan pembangunan ekonomi umat, seperti: mengurangi beban belanja pengelolaan fasilitas umum, meningkatkan permintaan akan barang dan jasa serta dapat membantu menyediakan lowongan pekerjaan. Berikut merupakan penjelasannya:

Pertama, Wakaf dan Kontribusinya terhadap Negara.
Dalam Islam, manusia dipandang sebagai pelaku utama dalam proses pembangunan. Tujuan pembangunan Islam adalah untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, yakni memperoleh keridhaan Allah. Oleh karena itu, pembangunan manusia yang berakhlak dan memiliki keahlian merupakan prioritas utama. Untuk mendukung hal ini, negara bertanggung jawab dalam menyediakan fasilitas publik yang dibutuhkan masyarakat, seperti sarana pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur umum lainnya.

Kedua, Wakaf dan Dorongan terhadap Permintaan Ekonomi
Menurut teori ekonomi, pertumbuhan aktivitas ekonomi dan peningkatan produksi bergantung pada adanya permintaan riil terhadap barang dan jasa. Sebaliknya, permintaan yang rendah akan berdampak pada penurunan pendapatan, lesunya kegiatan ekonomi, dan meningkatnya angka pengangguran. Wakaf dapat berperan dalam meningkatkan permintaan dengan menyediakan fasilitas dan layanan yang merangsang kegiatan ekonomi masyarakat.

Wakaf merupakan salah satu bentuk sedekah yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan penawaran secara berkelanjutan. Ini dikarenakan wakaf merupakan jenis sedekah yang pada dasarnya bersifat kekal dan distribusinya hanya pada hasil atau manfaat barangan yang diwakafkan. Wakaf merupakan sedekah yang tidak hanya diperuntukkan dalam satu waktu tertentu saja, namun wakaf merupakan sedekah yang diperuntukkan untuk generasi yang akan datang.

Ketiga, Wakaf sebagai Sumber Penyediaan Lapangan Kerja.
Aset wakaf dapat dimanfaatkan untuk membangun pusat pelatihan dan kursus guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat terutama pengangguran dapat memperoleh keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Yayasan Iqra’ di Sri Lanka dan Nigeria, yang menyediakan fasilitas pelatihan bagi masyarakat agar mereka dapat menjadi tenaga kerja yang terampil dan mandiri.

ditulis oleh: Aliyatul Ilmi

Bagikan artikel ini