Artikel
Melihat Keseruan Liburan Ceria Anak Yatim Spesial Kemerdekaan di Taman Margasatwa Ragunan
LAZGIS Peduli
18 Agustus 2025
Melihat Keseruan Liburan Ceria Anak Yatim Spesial Kemerdekaan di Taman Margasatwa Ragunan

Hari Kemerdekaan Indonesia selalu menjadi momen istimewa yang penuh makna. Tidak hanya dirayakan dengan upacara bendera, lomba tujuhbelasan, atau berbagai festival rakyat, kemerdekaan juga bisa dimaknai sebagai kesempatan untuk merasakan kebahagiaan tanpa batas. Itulah yang coba diwujudkan oleh GIS Peduli melalui program “Liburan Ceria Anak Merdeka: Bermain, Tertawa, Merdeka”.

Tahun ini, dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI, GIS Peduli mengajak anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa untuk berlibur ke Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Sebuah pengalaman yang mungkin terlihat sederhana, namun menyimpan kebahagiaan luar biasa bagi anak-anak yang jarang sekali bisa merasakan suasana liburan bersama teman-teman sebaya.

Mengapa Ragunan Menjadi Pilihan?

Bagi banyak keluarga di perkotaan, mengunjungi kebun binatang adalah hal biasa. Namun bagi anak-anak yatim dan dhuafa, pengalaman ini bisa jadi sangat langka. Mereka mungkin hanya bisa melihat gajah, harimau, atau jerapah lewat buku pelajaran, televisi, atau layar ponsel.

Menghadirkan mereka langsung ke Ragunan berarti membuka kesempatan baru untuk belajar sekaligus bermain. Mereka bisa menyaksikan secara nyata beragam satwa, mulai dari orangutan yang lincah, gajah yang gagah, hingga jerapah yang menjulang tinggi. Semua itu tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan makhluk ciptaan Allah.

Sejak pagi, keceriaan sudah terlihat di wajah anak-anak. Ada yang baru pertama kali naik bus bersama rombongan besar, ada pula yang tak sabar ingin segera melihat hewan-hewan favoritnya. Canda dan tawa terus terdengar sepanjang perjalanan, seakan melupakan sejenak segala keterbatasan yang mereka hadapi sehari-hari.

Sesampainya di Ragunan, mata mereka berbinar penuh rasa takjub. Salah seorang anak bernama Kurniawan bahkan berkomentar polos,

“Aku seneng banget bisa kesini, soalnya belum pernah liat hewan-hewan kayak gini. Biasanya cuma bisa liat di TV,” ucapnya dengan penuh semangat.

Momen sederhana seperti ini menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu harus mahal. Senyum tulus dan tawa lepas anak-anak menjadi bukti bahwa kebersamaan dan perhatian kecil bisa menciptakan kenangan yang tak ternilai.

Liburan ceria ini tidak hanya diisi dengan jalan-jalan melihat satwa. GIS Peduli juga menyiapkan berbagai lomba yang membuat suasana semakin meriah.

Ada lomba kreatif memperagakan hewan, di mana anak-anak menirukan gaya berjalan dan suara hewan yang baru mereka lihat. Suasana pun pecah penuh gelak tawa ketika ada yang bergaya seperti monyet usil, gajah besar, hingga ayam jantan berkokok lantang.

Selain itu, ada juga lomba estafet karet yang mengajarkan arti kekompakan dan kerja sama tim. Anak-anak belajar bahwa dengan saling mendukung, tujuan bersama akan lebih mudah tercapai. Nilai ini sangat relevan dengan semangat kemerdekaan Indonesia—semangat gotong royong yang menjadi kekuatan bangsa.

Kemerdekaan sejatinya bukan hanya bebas dari penjajahan, tetapi juga kebebasan untuk merasakan kebahagiaan. Bagi anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa, liburan sederhana ini menjadi bentuk “kemerdekaan kecil” yang sangat berarti. Mereka merdeka dari kesedihan, merdeka dari keterbatasan, dan merdeka untuk menikmati masa kecil yang penuh tawa.

Program ini juga menanamkan nilai positif sejak dini: bahwa setiap anak bangsa berhak merasakan keceriaan, apapun latar belakangnya. Dengan begitu, mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang percaya diri, penuh harapan, dan siap menghadapi masa depan.

Selain hiburan dan edukasi, GIS Peduli juga memberikan perhatian pada kesehatan anak-anak. Setiap peserta mendapatkan bingkisan gizi sehat berisi makanan bergizi untuk mendukung tumbuh kembang mereka.

Salah seorang anak bernama Putri (8 tahun) mengungkapkan rasa gembiranya,

“Aku seneng banget ikut acara ini, apalagi dapat bingkisan gizi. Rasanya bahagia sekali, jadi bisa sehat juga,” ujarnya sambil tersenyum lebar.

Langkah ini penting agar kebahagiaan yang dirasakan anak-anak tidak hanya sesaat, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mereka. Karena anak-anak yang sehat adalah aset bangsa, calon pemimpin yang akan melanjutkan perjuangan di masa depan.

Semua keceriaan ini tentu tidak akan terwujud tanpa dukungan para donatur dan sahabat kebaikan. Partisipasi mereka menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong masih hidup di tengah masyarakat.

Pak Harsono, selaku CEO GIS Peduli, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya:

“Kami sangat bersyukur kepada para donatur yang telah membantu dan hadir dalam acara ini. Dukungan sahabat semua membuat anak-anak yatim dan dhuafa bisa merasakan kebahagiaan di momen kemerdekaan. Semoga kebaikan ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir.”

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang ikut mendukung, sehingga acara ini berjalan lancar dan penuh makna.

Hari Kemerdekaan Indonesia adalah saat yang tepat untuk merenung. Bahwa kemerdekaan bukan hanya milik mereka yang hidup berkecukupan, tetapi juga hak anak-anak yatim dan dhuafa untuk bisa merasakan tawa, kebahagiaan, dan masa kecil yang ceria.

Melalui program Liburan Ceria Anak Merdeka, GIS Peduli ingin menanamkan kenangan indah yang akan selalu mereka ingat. Semoga langkah kecil ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menebarkan kebaikan, karena setiap anak bangsa berhak merdeka untuk Bahagia.

Bagikan artikel ini
Artikel Terkait