Rabu, 20
Agustus 2025 - Di tengah tantangan sektor
pertanian yang semakin kompleks, para petani di Leuwigoong, Desa Cimahi,
Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, berupaya melakukan terobosan baru untuk
meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan mereka. Melalui kelompok tani Leuwigoong
Farm (LGF), mereka tidak hanya mengandalkan metode konvensional, tetapi
juga mulai mengembangkan sistem pertanian berbasis teknologi, yakni green
house.
Program ini
menjadi bagian dari inisiatif Kampung Berdaya, sebuah program
pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal yang diinisiasi oleh GIS
Peduli, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kemandirian dan kemajuan
ekonomi warga, khususnya petani mitra binaan.
Leuwigoong Farm
atau disingkat LGF adalah sebuah kelompok petani aktif yang berada di
wilayah Karawang Timur, tepatnya di Desa Cimahi, Kecamatan Klari. LGF dibentuk
untuk menjawab kebutuhan petani akan wadah bersama dalam mengelola lahan,
berbagi ilmu, dan meningkatkan produktivitas pertanian mereka.
Selama ini, LGF
menjalankan praktik pertanian konvensional dengan hasil utama berupa mentimun
dan jagung. Kedua komoditas ini menjadi hasil panen utama yang dikelola
bersama, dari mulai proses penanaman hingga pemasaran.
Namun, LGF
tidak berhenti di situ. Mereka menyadari bahwa untuk tetap bertahan dan
berkembang di era modern, dibutuhkan pendekatan baru yang lebih inovatif dan
berkelanjutan.
Sebagai bentuk
inovasi dan pembelajaran, LGF saat ini tengah membangun sistem pertanian
berbasis green house. Metode ini dipilih karena terbukti mampu
meningkatkan kualitas tanaman, memperpanjang masa tanam, dan lebih tahan
terhadap perubahan cuaca.
Dalam rencana
pengembangan green house ini, LGF akan mulai menanam melon sebagai
komoditas unggulan. Tanaman melon dipilih karena memiliki nilai jual tinggi dan
cocok dikembangkan dengan metode green house. Selain itu, green house ini juga
akan digunakan sebagai pusat pembibitan tanaman palawija, yang nantinya
bisa mendukung pertanian lokal secara lebih luas.
Tanaman melon
akan ditanam dengan menggunakan media tanam coco peat, yaitu media tanam
berbahan dasar serabut kelapa yang memiliki kemampuan drainase dan retensi air
yang baik. Media ini juga ramah lingkungan dan mudah diperoleh secara lokal.
Pembangunan
fisik greenhouse saat ini sudah selesai. Struktur bangunan telah berdiri kokoh
dan beberapa alat pendukung pembibitan juga sudah tersedia. Namun, beberapa hal
penting masih menjadi tugas yang harus segera dituntaskan, antara lain:
Kebutuhan-kebutuhan
tersebut merupakan bagian penting dalam tahapan awal keberhasilan sistem
greenhouse ini. Tanpa kelengkapan tersebut, proses budidaya tidak dapat
berjalan optimal.
Program
pertanian terpadu ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran bersama bagi para
petani. Dengan menggabungkan dua pendekatan metode konvensional dan
sistem green house, para petani di Leuwigoong memiliki peluang untuk:
Lebih dari itu,
penerapan sistem green house turut berkontribusi dalam mewujudkan praktik
pertanian yang lebih ramah lingkungan, karena memungkinkan pengelolaan air dan
pupuk secara lebih efisien dan terukur.
Melihat potensi
besar dari program ini, tentu diperlukan dukungan kolaboratif dari berbagai
pihak baik pemerintah daerah, lembaga sosial, dunia usaha, maupun
masyarakat umum. Bantuan bisa berupa penyediaan bibit, pelatihan, dukungan
teknis, hingga bantuan dana untuk operasional awal.
GIS Peduli
sebagai fasilitator dan pendamping program telah berkomitmen untuk terus
mendorong keberlanjutan program ini agar benar-benar memberi manfaat nyata bagi
petani Leuwigoong.
Pembangunan
green house di Leuwigoong Farm Karawang adalah langkah maju dalam
transformasi pertanian lokal. Meski masih ada beberapa pekerjaan rumah yang
harus diselesaikan, optimisme tetap tumbuh di kalangan petani.
Dengan
kolaborasi dan dukungan yang tepat, greenhouse ini bukan hanya akan menjadi
tempat menanam melon atau pembibitan tanaman hortikultura, tapi juga menjadi simbol
kebangkitan pertanian mandiri berbasis komunitas.
Mari bersama-sama kita dukung inisiatif ini agar petani Leuwigoong bisa lebih sejahtera, mandiri, dan terus tumbuh dalam ekosistem pertanian yang berdaya dan berkelanjutan.