Artikel
Implementasi Program Kampung Iklim di Karawang, Green House Leuwigoong Farm GIS Peduli
LAZGIS Peduli
21 Agustus 2025
Implementasi Program Kampung Iklim di Karawang, Green House Leuwigoong Farm GIS Peduli

Rabu, 20 Agustus 2025 - Di tengah tantangan sektor pertanian yang semakin kompleks, para petani di Leuwigoong, Desa Cimahi, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, berupaya melakukan terobosan baru untuk meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan mereka. Melalui kelompok tani Leuwigoong Farm (LGF), mereka tidak hanya mengandalkan metode konvensional, tetapi juga mulai mengembangkan sistem pertanian berbasis teknologi, yakni green house.

Program ini menjadi bagian dari inisiatif Kampung Berdaya, sebuah program pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal yang diinisiasi oleh GIS Peduli, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kemandirian dan kemajuan ekonomi warga, khususnya petani mitra binaan.

Leuwigoong Farm atau disingkat LGF adalah sebuah kelompok petani aktif yang berada di wilayah Karawang Timur, tepatnya di Desa Cimahi, Kecamatan Klari. LGF dibentuk untuk menjawab kebutuhan petani akan wadah bersama dalam mengelola lahan, berbagi ilmu, dan meningkatkan produktivitas pertanian mereka.

Selama ini, LGF menjalankan praktik pertanian konvensional dengan hasil utama berupa mentimun dan jagung. Kedua komoditas ini menjadi hasil panen utama yang dikelola bersama, dari mulai proses penanaman hingga pemasaran.

Namun, LGF tidak berhenti di situ. Mereka menyadari bahwa untuk tetap bertahan dan berkembang di era modern, dibutuhkan pendekatan baru yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Sebagai bentuk inovasi dan pembelajaran, LGF saat ini tengah membangun sistem pertanian berbasis green house. Metode ini dipilih karena terbukti mampu meningkatkan kualitas tanaman, memperpanjang masa tanam, dan lebih tahan terhadap perubahan cuaca.

Dalam rencana pengembangan green house ini, LGF akan mulai menanam melon sebagai komoditas unggulan. Tanaman melon dipilih karena memiliki nilai jual tinggi dan cocok dikembangkan dengan metode green house. Selain itu, green house ini juga akan digunakan sebagai pusat pembibitan tanaman palawija, yang nantinya bisa mendukung pertanian lokal secara lebih luas.

Tanaman melon akan ditanam dengan menggunakan media tanam coco peat, yaitu media tanam berbahan dasar serabut kelapa yang memiliki kemampuan drainase dan retensi air yang baik. Media ini juga ramah lingkungan dan mudah diperoleh secara lokal.

Pembangunan fisik greenhouse saat ini sudah selesai. Struktur bangunan telah berdiri kokoh dan beberapa alat pendukung pembibitan juga sudah tersedia. Namun, beberapa hal penting masih menjadi tugas yang harus segera dituntaskan, antara lain:

  • Bibit tanaman palawija belum tersedia.
  • Bibit melon yang akan ditanam juga masih belum didapatkan.
  • Media tanam coco peat belum tersedia secara lengkap dan dalam jumlah yang cukup.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan bagian penting dalam tahapan awal keberhasilan sistem greenhouse ini. Tanpa kelengkapan tersebut, proses budidaya tidak dapat berjalan optimal.

Program pertanian terpadu ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran bersama bagi para petani. Dengan menggabungkan dua pendekatan  metode konvensional dan sistem green house, para petani di Leuwigoong memiliki peluang untuk:

  • Meningkatkan hasil panen baik dari segi kuantitas maupun kualitas
  • Mempelajari dan menerapkan teknologi pertanian modern
  • Meningkatkan daya saing produk lokal di pasar
  • Mendorong peningkatan ekonomi bagi petani mitra binaan GIS Peduli

Lebih dari itu, penerapan sistem green house turut berkontribusi dalam mewujudkan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, karena memungkinkan pengelolaan air dan pupuk secara lebih efisien dan terukur.

Melihat potensi besar dari program ini, tentu diperlukan dukungan kolaboratif dari berbagai pihak baik pemerintah daerah, lembaga sosial, dunia usaha, maupun masyarakat umum. Bantuan bisa berupa penyediaan bibit, pelatihan, dukungan teknis, hingga bantuan dana untuk operasional awal.

GIS Peduli sebagai fasilitator dan pendamping program telah berkomitmen untuk terus mendorong keberlanjutan program ini agar benar-benar memberi manfaat nyata bagi petani Leuwigoong.

Pembangunan green house di Leuwigoong Farm Karawang adalah langkah maju dalam transformasi pertanian lokal. Meski masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, optimisme tetap tumbuh di kalangan petani.

Dengan kolaborasi dan dukungan yang tepat, greenhouse ini bukan hanya akan menjadi tempat menanam melon atau pembibitan tanaman hortikultura, tapi juga menjadi simbol kebangkitan pertanian mandiri berbasis komunitas.

Mari bersama-sama kita dukung inisiatif ini agar petani Leuwigoong bisa lebih sejahtera, mandiri, dan terus tumbuh dalam ekosistem pertanian yang berdaya dan berkelanjutan.

Bagikan artikel ini
Artikel Terkait