Sahabat,
Di sebuah sudut tenang di Kabupaten Serang, berdirilah Pondok Pesantren Nurul Huda tempat para santri menuntut ilmu dengan kesungguhan dan harapan. Di tengah keterbatasan fasilitas, semangat mereka untuk menghafal dan memahami Al-Qur’an tak pernah padam. Namun, satu hal masih menjadi impian mereka, memiliki mushaf Al-Qur’an yang layak, cukup, dan tidak lusuh.
Beberapa waktu lalu, Allah menggerakkan hati para dermawan. Melalui program wakaf Al-Qur’an, akhirnya cahaya itu datang. Satu per satu mushaf suci dibagikan langsung ke tangan para santri. Senyuman mengembang di wajah mereka.
Sahabat, menurut cerita dari salah satu santri, selama ini para santri harus bergantian membaca dari mushaf yang sudah usang dan sobek. Ada yang menyalin ayat-ayat dengan tangan di buku tulis. Ada pula yang menghafal dari potongan halaman Al-Qur’an yang mereka bawa sendiri dari rumah. Tapi hari itu, semuanya berubah.
Kini, setiap ayat yang mereka baca, setiap huruf yang mereka hafal, insya Allah menjadi aliran pahala jariyah bagi para pewakaf yang telah mengulurkan tangan.
Sahabat,
Ini bukan sekadar tentang memberikan buku, tapi tentang menanam cahaya dalam jiwa-jiwa muda yang kelak akan meneruskan dakwah Islam. Semoga setiap lembar Al-Qur’an yang dibuka di pesantren ini, menjadi saksi bahwa kebaikanmu telah menembus ruang dan waktu.
Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan mulia ini. Mari lanjutkan jejak kebaikan dengan menebar lebih banyak mushaf ke pelosok Indonesia.