Artikel
Senyum Lebar Terpancar Dari Anak-anak Yatim di Desa Cimahi, Karawang Ketika GIS Peduli Bagikan Paket Peralatan Sekolah Baru Untuk Mereka
LAZGIS Peduli
20 Agustus 2025
Senyum Lebar Terpancar Dari Anak-anak Yatim di Desa Cimahi, Karawang Ketika GIS Peduli Bagikan Paket Peralatan Sekolah Baru Untuk Mereka

Pernahkah Sahabat membayangkan, bagaimana rasanya menjadi seorang anak yang harus tumbuh tanpa kehadiran orang tua di sisinya? Kehilangan kasih sayang, bimbingan, dan dukungan yang seharusnya mereka dapatkan sejak kecil? Di tengah kondisi sulit itu, masih ada cahaya harapan yang lahir dari ruang-ruang kecil penuh keikhlasan, seperti rumah sederhana milik Ustadz Mar’i Muhammad, yang berada di Dusun Krajan, Desa Cimahi, Kabupaten Karawang.

Di rumah itulah, sekelompok anak yatim dan yatim piatu dhuafa setiap harinya menemukan tempat untuk belajar dan mengaji. Meski bangunannya sederhana, suasananya selalu hangat dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Ustadz Mar’i, seorang sukarelawan yang rela menjadikan rumahnya sebagai tempat mengaji, adalah sosok yang dengan tulus menghadirkan kesempatan bagi anak-anak ini untuk terus dekat dengan Al-Qur’an.

Tidak setiap hari mereka bisa berkumpul, namun setiap kali ada kesempatan, semangat anak-anak ini sungguh luar biasa. Wajah-wajah ceria itu tampak begitu bahagia saat duduk berdekatan, membaca Al-Qur’an bersama, dan mendengarkan nasihat dari ustadz tercinta. Meskipun hidup dalam keterbatasan ekonomi, rasa syukur dan kegembiraan mereka terpancar jelas.

Bagi sebagian besar anak-anak, mengaji mungkin hanya rutinitas. Namun, bagi anak-anak yatim dan dhuafa ini, mengaji adalah momen penuh makna. Di situlah mereka merasa memiliki keluarga baru, sahabat yang saling menyemangati, dan seorang ustadz yang selalu hadir mendampingi dengan penuh kasih sayang.

Di tengah keterbatasan, semangat belajar mereka tak pernah padam. Justru, kondisi sulit semakin memotivasi mereka untuk terus berusaha. Ketika GIS Peduli menyalurkan paket alat tulis bagi anak-anak ini di Dusun Krajan, Desa Cimahi, Kabupaten Karawang, kegembiraan mereka tidak bisa disembunyikan. Satu per satu mereka menerima buku tulis, pensil, dan perlengkapan sekolah sederhana dengan mata berbinar.

Bagi sebagian orang, mungkin alat tulis hanyalah benda kecil. Namun bagi anak-anak ini, setiap lembar buku adalah ruang untuk menuliskan mimpi, setiap pensil adalah alat untuk merangkai masa depan. Dukungan kecil itu menjadi energi besar yang mampu menumbuhkan semangat baru di tahun ajaran baru.

Tahun ajaran baru selalu identik dengan lembaran baru. Bagi anak-anak yatim ini, tahun ajaran baru bukan sekadar pergantian kelas, tetapi momentum untuk membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak akan menghalangi mereka untuk terus belajar lebih giat.

Semangat mereka ibarat api yang tak pernah padam. Dengan alat tulis baru di tangan, mereka merasa lebih percaya diri. Ada harapan bahwa kelak, lewat pendidikan, mereka bisa meraih cita-cita, mengangkat martabat keluarga, dan menjadi generasi penerus yang bermanfaat bagi banyak orang.

Islam begitu memuliakan anak yatim. Rasulullah bersabda:

"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,"
sambil beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah, serta merenggangkan keduanya.
(HR. Bukhari)

Hadits ini menegaskan betapa mulianya orang-orang yang peduli terhadap anak yatim. Setiap bentuk perhatian, dukungan, dan kasih sayang kepada mereka akan dibalas dengan kedudukan istimewa di sisi Allah kelak.

Sahabat, di balik senyum ceria anak-anak ini, tersimpan tanggung jawab besar yang bisa kita pikul bersama. Mereka membutuhkan uluran tangan agar tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa hambatan. Dukungan yang kita berikan, sekecil apa pun, bisa menjadi penguat langkah mereka menuju masa depan yang lebih baik.

 

Bayangkan, hanya dengan menyediakan paket alat tulis atau perlengkapan belajar sederhana, kita bisa membuat seorang anak merasa lebih bersemangat pergi ke sekolah. Dengan sedekah yang kita sisihkan, kita bisa menjadi bagian dari perjalanan panjang mereka meraih mimpi.

Pendidikan adalah kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan. Anak-anak yatim dan dhuafa yang saat ini terbatas ekonominya, memiliki potensi besar jika diberi kesempatan. Dengan dukungan kita bersama, mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang kuat, berilmu, dan berakhlak mulia.

Program bantuan pendidikan yang dilakukan GIS Peduli adalah salah satu bentuk nyata kepedulian masyarakat terhadap masa depan anak-anak yatim. Lewat program ini, setiap donasi yang masuk disalurkan dalam bentuk yang tepat sasaran, sehingga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh penerima.

GIS Peduli menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur dan sahabat dermawan yang sudah berbagi kebaikan. Dukungan Sahabat menjadi bukti nyata bahwa kepedulian tidak mengenal batas. Berkat kontribusi yang diberikan, anak-anak yatim di Dusun Krajan, Desa Cimahi, Kabupaten Karawang bisa tersenyum lebih ceria, bersemangat belajar, dan melangkah lebih yakin menuju masa depan.

Semoga setiap kebaikan yang dititipkan kepada mereka berbalas pahala yang berlipat ganda dari Allah, serta menjadi amal jariyah yang terus mengalir hingga akhir hayat.

Sahabat, mereka tidak meminta dilahirkan sebagai yatim. Namun mereka berhak mendapatkan masa depan yang layak. Dengan tangan kita yang terbuka, insyaAllah semangat belajar mereka akan semakin berkobar.

Mari jadikan tahun ajaran baru ini sebagai momentum kebaikan bersama. Jika anak-anak ini saja tidak pernah lelah bermimpi, mengapa kita harus ragu membantu mereka? Setiap sedekah yang kita berikan akan menjadi cahaya harapan di jalan pendidikan mereka.

Bagikan artikel ini