أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ
“Ketika anak Adam mati, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara; Sedekah Jariyah, Ilmu yang Bermanfaat, dan Anak Saleh yang Mendoakannya.” (HR Muslim)
Gempa bumi yang menimpa Lombok NTB beberapa tahun lalu masih menyisakan kisah pilu. Beberapa TPA, Musholla dan Masjid roboh. Berkat dukungan dan doa dari berbagai pihak tempat Ibadah tersebut bisa kembali dibangun.
Miftah Solihin, Ketua Panitia Pembangunan Musholla dan TPA Nurul Hidayah di Dusun Tengah, Desa Tambaksari, Kec. Topo Tano Lombok Tengah NTB mengatakan, santri-santrinya membutuhkan Qur’an dan Iqro sebagai wasilah mereka mendalami Kalam Allah.
“Alhamdulillah musholla dan TPA sudah dibangun kembali, saat ini kami membutuhkan Al Qur’an dan Iqro untuk belajar anak-anak kami sejumlah 70 santri.”
Oleh karena itu Lazgis Peduli kembali menggugah kepedulian kita walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 untuk tetap membantu saudara kita yang membutuhkan lewat program *Wakaf Al Qur’an dan Iqro* yang insya Allah akan kami salurkan pada tanggal 24 dan 25 Juni 2020 di NTB dan berbagai TPA maupun Pesantren salafi di Karawang, Bekasi dan Serang Banten.
Semoga uluran tangan para donatur akan dapat meringankan beban mereka dan Allah Swt mencatat sebagai amal jariyah yang tidak pernah putus. Aamiin yaa robal’alamin. []