Rehabilitasi fisik dan psikis pasca gempa bumi di Lombok, belum selesai. Jauh dari kata tuntas. Qadarullah, ketika bumi Lombok masih berduka, ujian lainnya muncul bersamaan.
Palu, Donggala dan wilayah lainnya terdampak gempa 7,4 magnitudo disusul tsunami dan terakhir lumpur menelan ratusan rumah di Petobo. BNPB mencatat jumlah korban meninggal mencapai 1.234 jiwa. Indonesia berduka. Ayo kita bantu mereka.
Sejenak, mari kita tengok Lombok kembali. “Negeri Seribu Masjid” itu juga masih berduka. Saudara kita di sana masih sangat membutuhkan bantuan kita semua. Salah satunya adalah Ibu Kurniati (31).
Sudah dua bulan lebih Ibu Kurniati terbaring lemah di bawah tenda darurat di Dusun Karanganyar, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, yang tingginya bahkan tak mencapai dua meter.
Ibu Kurniati menahan sakit tak terperi. Ketika gempa 7,0 magnitudo mengguncang Lombok, Ahad (5/8/2018) lalu, ibu dua anak berusia 31 tahun itu tertimpa reruntuhan rumahnya. Nahas, reruntuhan itu mengenai bagian sensitif seorang kaum hawa. Rahimnya terluka dan sempat dioperasi minor. Kini sebuah selang kecil menempel di samping tubuhnya. Fungsinya untuk membuang air seni.
Ternyata tak hanya Ibu Kurniati saja yang menjadi korban, anak pertamanya yang berusia 4 tahun juga kesakitan. Kepalanya tertimpa tembok runtuh. Ahmad, nama bocah itu yang dahulu lancar berbicara kini tak bisa berkata-kata. Ahmad membisu. Sementara adiknya yang berusia dua tahun sempat cidera kakinya dan tak bisa berjalan.
Ketika Tim Kemanusiaan LAZGISPeduli menyambangi tenda daruratnya akhir September 2018 lalu, bau busuk tercium keras. Menyengat. Luka dalam yang dialami Ibu Kurniati seharusnya mendapat perawatan yang berkelanjutan.
Sayang, Pak Abdul Aziz, suami Ibu Kurniati mengaku tak memiliki biaya untuk berobat dan memenuhi kebutuhan lainnya. Boro-boro untuk berobat, untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari saja Bapak Abdul Aziz menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia meringis. Terlihat ingin menangis, tapi masih kuasa ia tahan.
Ayo, mari kita ringankan penderitaan Ibu Kurniati agar ia bisa segera mendapatkan perawatan medis secara intensif. Sisihkan sebagian rezeki kita untuk tabungan akhirat kelak.
Salurkan bantuan Anda melalui LAZGISPeduli ke norek:
Bank Syariah Mandiri
No rek: 7052571167
BCA
No rek: 7510700222
a.n. Yayasan Gema Indonesia Sejahtera
Untu memudahkan pelaporan, mohon sertakan kode unik 058 di belakang nominal transfer bantuan. Misal transfer donasi Rp. 1.000.000 jadi Rp. 1.000.058.
Konfirmasi donasi Anda melalui WA dengan format Nama_Alamat_Donasi Lombok_Jumlah Donasi. CONTOH: Hamba Allah_Jakarta_Donasi Lombok_5.000.058. Kirim ke nomor: 0812 8010 8800 (Yeni).
Semoga Allah mencatat amal baik kita semua dan membalasnya dengan pahala yang berlipat. Aamiin. []
#LAZGISPeduli
#AyoBantuLombok
#PrayForLombok