Sejak 4 tahun lalu masyarakat dusun Subat tidak memiliki sarana dan prasarana untuk anak-anak di sana mengaji ataupun mempelajari ilmu agama Allah. Prihatin akan kondisi anak-anak masyarakat di desanya Ade Wahyudin terketuk hatinya untuk membangun Pondok Pesantren Miftahul Azkiya di atas tanah milik orang tuanya dengan bahan seadanya dari papan dan bambu, Ade dibantu oleh beberapa sahabatnya.
Saat awal-awal ponpes ini bergerak hanya ada 4 anak yang berminat untuk belajar mengaji, alhamdulillah saat ini sudah ada 60 anak yang belajar di ponpes ini. Setiap harinya mereka berangkat mengaji dengan membawa bekal dari rumah masing-masing, karena di ponpes tidak disediakan konsumsi. Namun tidak semua anak selalu membawa bekal karena tidak adanya bekal yang dapat dibawa. Rata-rata orangtua anak-anak yang mengaji hayalah pekerja serabutan, tak jarang mereka harus menahan lapar seharian atau makan hanya berlaukan garam dapur.
Sahabat LAZGIS, ternyata banyak diluar sana para santri yang mungkin masih belum bisa merasakan makan dengan teratur sehingga mereka menjadi kurang maksimal dalam belajar dan juga menghafalkan Al Quran. Mari kita saling membantu dalam rangka kebaikan yaitu dengan memastikan para santri dapat makan dengan baik dan teratur untuk memenuhi kebutuhan gizi dan energi mereka, sehingga mereka dapat memaksimalkan diri dalam belajar agama juga Al Quran yang kedepannya mereka bisa mengamalkan apa saja yang telah mereka pelajari.
kirim sedekah beras terbaikmu melalui rekening a n yayasan Gema Indonesia Sejahtera
Mandiri : 1670000144625