KARAWANG—Sambut momen Muharram 1440 H, Lembaga Amil Zakat Gema Indonesia Sejahtera (LAZ GIS) menggelar istigosah akbar serta doa bersama akselarasi asrama sekolah peduli yatim dhuafa di Sekolah Menengah Pertama lslam Terpadu Gema lnsan Cendekia (SMP IT GIC), Ahad (7/10/2018).
Bersamaan dengan gelaran tersebut, dilaksanakan pula doa bersama untuk korban bencana gempa 7,3 SR dan tsunami yang menerjang Donggala, Palu dan sekitarnya, beserta Lombok yang pada Agustus silam juga ditimpa musibah.
Di awal mula istighosah, para tamu undangan, unsur muspida Purwasari-Karawang, anak yatim binaan beserta seluruh civitas LAZ GIS, diajak atur acara untuk berdoa dan mengheningkan cipta untuk para korban bencana.
Dalam sambutannya, Direktur Utama LAZ GIS Wahyu Widodo S.lkom mengatakan,bahwa lembaga yang dia pimpin turut berduka cita sebesar-besarnya untuk korban bencana alam di Donggala, Palu, dan sekitarnya termasuk Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Duka sedalam-dalamnya untuk saudara kita di daerah terdampak bencana. Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran untuk mereka semua,” ujar Wahyu.
LAZ GIS, lanjut Wahyu, juga turut berperan serta dalam proses recovery di Lombok. Dimana pada 17 September 2018 lalu, LAZ GIS mengirimkan Tim Kemanusiaan ke Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, NTB, untuk membangun dua shelter semi permanen berukuran 7 x 15 m yang mampu menampung 10 kk, dan menyalurkan logistik dan bantuan sembako sebanyak 35 paket.
Wahyu melanjutkan, spirit muharram-spirit hijrah adalah momen tepat bagi semua pihak untuk menuju perubahan yang lebih baik lagi. Semangat tersebut, coba ditransformasikan LAZ GIS dengan melakukan akselarasi asrama sekolah peduli yatim dhuafa. Agar para santri didikan SMPIT GIC segera memiliki tempat bernaung yang lebih baik.
Wahyu berharap, pembangunan asrama dua lantai dengan luas 416 m2 yang menganggarkan biaya Rp1,6 M tersebut bisa segera diwujudkan. Asrama yang nantinya mampu menampung santri sebanyak 100 anak itu, hingga saat ini baru menyelesaikan pengecoran lantai dua tersebut telah menghabiskan biaya sebesar Rp475 juta.
Wahyu, aktivis kemanusiaan yang telah lama malang melintang di dunia filantropi tersebut, tak lupa menghaturkan beribu terimakasih kepada para donatur yang telah banyak berkontibusi dan mempercayakan amanahnya kepada LAZ GIS.
Dalam istighosah tersebut, juga digelar acara donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Karawang dimana terkumpul 31 kantong darah. Bazar produk-produk bunda yatim, yakni pameran hasil karya para ibu-ibu/orang tua yatim dengan kerajinan dan kuliner seperti telur asin, kerupuk dan bros-bros flannel, gantungan kerudung, lampu belajar dan lain sebagainya.
Istighosah tersebut juga disponsori oleh Ayam Bakar Hijrah Karawang yang mendonasikan 350 nasi box untuk konsumsi para tamu dan yatim, serta sponsor lainnya. Acara turut dimeriahkan pagelaran kreasi seni tari, puisi dan doa untuk Palu-Donggala-Lombok, yang dilakukan oleh para yatim binaan LAZ GIS dan ditutup dengan peninjauan ke lokasi pembangunan asrama sekolah peduli yatim dhuafa. []