Ahad (5/7/2020) lalu jadi perjalanan yang cukup panjang bagi Amir Makbul beserta istri.
Dengan bersepeda motor, Relawan LAZGIS Peduli itu hampir seharian mengaspal puluhan kilometer menuju Sumbawa. Membawa Qur'an dan Iqra.
Tujuannya, agar anak-anak di pelosok pulau di seberang Lombok tersebut bisa menikmati indahnya mempelajari Kalamullah--Al-Qur'an.

Ya, Sumbawa memang masih di NTB. Tapi ia ada di pulau yang terpisah dari Lombok. Tercatat jarak dari Mataram, Lombok Tengah, ke Penyeberangan Kayangan di Lombok Timur memakan jarak sekitar 80 km.
Setelah melaut di atas Kapal Feri selama kurang lebih 3 jam, Amir melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Poto Tano menuju Desa Mantar, Sumbawa Barat sejauh 30 km.

Sungguh perjalanan yang sangat jauh dan begitu melelahkan, apalagi ditempuh dengan menggunakan Sepeda Motor, tentunya sangat berisiko.
"Bagian paling menantangnya ketika masuk jalur menuju desa Mantar yang menanjak parah, kalau mobil hanya Ranger 4 gardan yang bisa nanjak," ujar Amir.
Namun begitulah perjuangan Amil Zakat LAZGIS Peduli dalam menyampaikan amanah dari Anda semua yang telah mempercayakannya kepada lembaga ini.

Namun lelah kami terbayarkan tuntas. Setelah melewati jalan berkelok-kelok di perbukitan, kami disambut warga dan para santri dengan sangat antusias.
Adalah Ustadz Sukardi, pengelola TPQ Nurul Iman didampingi oleh Kepala Desa Mantar beserta anak-anak santri TPA menyambutnya.
"LAZGIS Indonesia mantap," tutupnya.

Jazakumullah kepada para donatur yang telah mempercayakan donasinya kepada LAZGIS Peduli.
Semoga donasi Anda menjadi amal jariyah yang tidak pernah putus pahalanya. Aamiin.